Huawei P9 Plus Kamera Test
KOMPAS.com - Pertama kali diperkenalkan pada bulan April lalu, Huawei P9 terlambat masuk Indonesia lantaran terganjal ketentuan soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Ponsel andalan dari negeri China ini baru hadir di pasaran Tanah Air pada bulan Desember.
Meski begitu, Huawei P9 tetap memiliki daya tarik tersendiri. Banderol harganya yang dipatok sebesar Rp 7 juta terbilang lebih murah dibandingkan ponsel flagship dari pabrikan lain. Selain itu ada juga fitur andalan berupa kamera ganda yang dikembangkan bersama dengan produsen kamera legendaris asal Jerman, Leica.
Unit of measurement penangkap gambar utama pada Huawei P9 terdiri dari dua kamera. Keduanya sama-sama dilengkapi dengan sensor Sony IMX 286 12 megapiksel serta lensa "Leica Summarit" dengan bidang pandang broad-angle seluas 27mm (ekuivalen full-frame) dan aperture F2.2.
Bedanya, satu unit kamera (lensa sebelah kanan) mampu menangkap seluruh spektrum warna seperti kamera smartphone lain pada umumnya. Sementara unit kamera kedua (lensa sebelah kiri) dikhususkan untuk menangkap gambar monokrom alias hitam putih.
Tampak depan Huawei P9 varian warna putih. Tubuh ponsel ini terbuat dari cangkang logam mengilap yang terasa agak licin dalam genggaman tangan.
Saat dipakai menangkap gambar full-colour, kedua kamera bekerja secara bersamaan. Dua tangkapan gambar dari kamera warna dan monokrom lalu digabungkan menjadi satu foto akhir. Teknik ini diklaim bisa meningkatkan kualitas dalam hal detil foto yang terekam dan kontras gambar.
Di luar kamera ganda yang ditujukan untuk para penggemar fotografi, Huawei P9 yang dipasarkan di Indonesia dibekali spesifikasi mumpuni. Smartphone dengan bentang layar five,2 inci (i.920 x ane.080 piksel) ini memiliki prosesor octa-core HiSilicon Kirin 955, RAM iii GB, media internal 32 GB, dan port USB Type-C.
Seperti apa kemampuan Huawei P9 dalam merekam foto dan video? Ikuti penelusuran KompasTekno berikut ini.
Baca: Patuhi TKDN, Huawei Ingin Jadi Anak Baik
Antarmuka kamera
Sesuai dengan fitur andalannya yang mengedepankan teknologi kamera hasil kerja sama dengan Leica, antarmuka aplikasi kamera Huawei P9 tampak dirancang untuk mempermudah pengguna yang gemar memotret. Tampilannya terlihat ala Leica dengan latar hitam serta font putih dan jingga khas pabrikan Jerman tersebut.
Antarmuka default dalam mode "Auto" berisikan serangkaian ikon standar seperti tombol shutter, tombol fashion video, galeri, flash, filter, dan preset warna motion-picture show yang dibagi menjadi tiga pilihan, yakni "Standard", "Brilliant Colour," dan "Shine Colour".
Ada juga tombol khusus berbentuk serupa mekanisme aperture lensa yang berfungsi mengaktifkan mode simulasi efek Depth of Field (DoF) lensa kamera.
Huawei P9 menyediakan mode manual bernama "Pro" yang bisa diakses dengan mudah, cukup menyapu tombol slider yang berada tepat di atas ikon shutter (dalam orientasi portrait) ke arah atas. Serangkaian opsi pengaturan parameter foto kemudian akan ditampilkan di sisi bawah layar, termasuk pengaturan ISO, kecepatan rana, exposure compensation, focus manner, white balance, dan metering mode.
\Tampilan antarmuka aplikasi kamera Huawei P9 untuk way Auto (kiri), manual alias Pro (tengah), dan video.
Screen2 Aneka manner pemotretan (kiri), pengaturan setting kamera (tengah) dan video.
Metering bisa dilakukan di area yang berbeda dari titik fokus. Caranya, sentuhkan jari ke bidang frame yang ingin dijadikan titik fokus, lalu tahan sekitar satu detik sampai ponsel bergetar dan memunculkan lingkaran terpisah di dalam lingkaran titik fokus. Lingkaran kedua yang berlambang lampu ini kemudian bisa digeser ke area lain dalam frame untuk melakukan metering cahaya dari titik tersebut.
Hal ini berguna untuk memperoleh exposure ideal dalam kondisi tertentu, misalnya saat sumber cahaya berada di belakang subyek (backlight) sehingga subyek terlihat gelap.
Aneka mode pemotretan yang berbeda seperti manner monokrom, HDR, timelapse, dan irksome motion bisa diakses dengan menyapukan jari ke arah kanan layar. Sapukan jari ke arah kanan untuk mengakses setting kamera semacam resolusi, GPS tag, penambahan assistive grid, dan pilihan format gambar RAW (DNG).
Manner High Dynamic Range (kiri) milik Huawei P9 berhasil mempertahankan detil pada area terang (highlights) dalam frame, namun exposure secara keseluruhan tampak sedikit lebih gelap.
Baca: Ini Sebab Huawei P9 Telat Masuk Republic of indonesia
Tiga warna "film"
Selain lensa, Huawei P9 turut melengkapi diri dengan tiga mode warna "film" berbeda yang diklaim mampu menyimulasikan penampilan foto hasil jepretan kamera Leica. Ketiganya adalah "Standard", "Vivid Color", dan "Polish Color", yang bisa diakses lewat icon berbentuk frame motion picture di sisi atas antarmuka kamera.
Mode standar sudah memiliki saturasi warna yang tergolong tinggi. Style Vivid Color jauh meningkatkan saturasi tersebut sehingga warna tampak sangat cerah dan pekat. Kontras juga meningkat jauh sehingga menegaskan perbedaan antara expanse gelap dan terang dalam frame. Selain itu, Vivid Colour juga menambahkan efek "vignetting" berupa area gelap di empat pojokan frame.
Mode Smooth Colour juga meningkatkan saturasi, kontras, dan menambah vignetting. Hanya saja, saturasi warnanya tak setinggi mode Vivid Color. Perbedaan tampilan ketiga simulasi "picture show" ini bisa dilihat dalam foto perbandingan di bawah.
Penampilan mode flick Standard (kiri), Brilliant Colour (tengah), dan Smooth Color.
Style Penampilan mode flick Standard (kiri), Brilliant Colour (tengah), dan Smoothen Colour.
Efek Depth of Field
Efek Depth of Field (DoF) di mana hanya subyek utama foto yang terlihat fokus sementara latar depan dan belakang terlihat buram biasanya hanya bisa didapatkan dengan mudah lewat penggunaan kamera digital bersensor besar, macam DSLR atau mirrorless.
Namun, aneka smartphone high-terminate belakangan ini bisa menyimulasikan efek serupa dengan teknik pengukuran jarak subyek dan fore/groundwork (depth sensing). Teknik ini mensyaratkan adanya dua kamera yang bekerja secara bersamaan. Huawei P9 pun memiliki kemampuan serupa yang bisa diakses lewat way DoF.
Untuk mengaktifkannya, cukup klik ikon bundar berbentuk mirip mekanisme aperture lensa di bagian atas antarmuka kamera. Tampilan kamera di layar ponsel pun akan berubah dengan simulasi DoF secara existent-time.
Usai menjepret gambar, pengguna masih bisa memilih area mana pada gambar yang ingin djadikan titik fokus. Ingin fokus pada subyek di latar belakang? Cukup arahkan titik fokus ke area itu. Kuantitas DoF allonym "seberapa buram" expanse out-of-focus bisa diatur lewat slider yang menyimulasikan lebar aperture pada lensa.
Mode DoF Simulation memungkinkan pengguna Huawei P9 memilih titik fokus, apakah di subyek utama (kiri), groundwork (kanan), atau seluruh area frame.
Screen3 Luas bidang fokus bisa diatur agar tipis atau tebal dengan menggeser slider simulasi aperture lensa. Foto bisa diatur agar memiliki DoF tipis (F0.95, kiri), sedang (F4.0, tengah), atau tebal (F16). Perhatikan luas bidang fokus yang semakin jauh di background alias semakin tajam seiring dengan penurunan aperture (F0.95 ke F16).
Besar "bukaan" lensa dalam simulasi ini bisa diatur dari F0.95 dengan bidang fokus yang sangat tipis hingga F16 yang akan membuat seluruh frame menjadi fokus, baik subyek utama, backround, maupun foreground.
Efek blur yang dihasilkan oleh fashion DoF Huawei P9 ini terbilang indah dan menarik untuk ukuran ponsel. Memang, kadang masih ada kesalahan pemburaman, terutama di pinggiran subyek yang fokus pada simulasi bukaan paling lebar (F0.95-F2.viii). Namun, bila diatur dengan tepat, hasilnya bisa mengecoh pandangan, seolah foto benar-benar dihasilkan kamera bersensor besar dengan bokeh (kualitas blur) yang tampak meyakinkan.
Apalagi, bokeh yang dihasilkan lewat efek DoF Huawei P9 tidak terlihat asal diburamkan seperti memakai filter blur pada Photoshop, tapi dibuat agar menyimulasikan tampilan buram out-of-focus lensa kamera sungguhan.
Agar optimal, disarankan untuk menjaga jarak obyek di kisaran 2-3 meter. Huawei P9 kesulitan menghasilkan simulasi efek DoF dengan benar apabila jarak subyek terlalu dekat. Beberapa contohnya bisa dilihat di bawah.
Contoh hasil foto dengan mode DoF Simulation.
Contoh hasil foto dengan mode DoF Simulation.
Foto outdoor
Saat dipakai memotret di luar ruangan, Huawei P9 mampu menghasilkan foto-foto berkuallitas tinggi dengan ketajaman yang tinggi pula lewat kombinasi sensor Sony IMX 286 dan lensa hasil rancangan Leica.
Bila diinginkan, aplikasi kamera bisa dijalankan dengan cepat saat ponsel masih dalam keadaan terkunci. Cukup dengan menekan tombol book down sebanyak dua kali, aplikasi kamera pun akan langsung terbuka walaupun layar sedang dimatikan sehingga berguna untuk pemotretan secara spontan.
Saturasi dan kontras dalam mode simulasi movie Bright Color dan Smooth Color kadang terasa terlalu tinggi. Mode standar menyediakan opsi lebih netral. Kalau ingin mengoprek lebih jauh lagi, Huawei P9 turut memberikan pilihan format RAW yang lebih felksibel dibanding JPEG.
Fokus bisa dilakukan dengan cepat, meski masih agak tertinggal dibandingkan flagship lain dengan teknologi autofokus yang lebih mumpuni. Kadang terasa ada sedikit shutter lag alias jeda antara penekanan tombol shutter hingga kamera merekam gambar, terutama saat aplikasi kamera baru dijalankan.
Metering cahaya cukup akurat, tapi cenderung menitikberatkan pengukuran dari titik fokus, walaupun mode metering sudah disetel ke mode evaluative. Alhasil, kadang seluruh frame akan ikut gelap apabila pengguna mengarahkan fokus ke bidang terang dalam frame.
Untunglah permasalahan ini bisa diatasi dengan mudah lewat pengukuran metering secara terpisah. Pengaturan aneka parameter foto juga bisa diakses dengan mudah lewat mode "Pro" di antarmuka aplikasi kamera, termasuk exposure compensation.
Contoh-contoh jepretan Huawei P9 di kondisi outdoor bisa dilihat di bawah.
Contoh foto Huawei P9 di kondisi outdoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi outdoor.
Foto indoor dan malam hari
Seperti halnya smartphone dan kamera lain, kualitas foto Huawei P9 akan menurun dalam kondisi indoor atau kurang cahaya, Noise reduction agresif meredam bintik-bintik yang muncul di ISO tinggi sehingga gambar terlihat seperti lukisan cat air ketika di-zoom, selain mengalami penurunan saturasi warna.
Meski demikian, hasil foto bisa tetap memuaskan jika lingkungan tak terlalu gelap. White balance di bawah sumber cahaya artifisial (lampu) berbagai warna pun tetap akurat.
Baca: Belum Dirilis, Huawei P10 Dipastikan Diproduksi di Indonesia
Sedikit kekurangan yang terasa agak mengganggu dalam situasi ini adalah tidak adanya fitur peredam goyangan allonym Optical Image Stabilizer (OIS) sehingga gambar rawan buram karena motion blur, apabila kecepatan rana turun terlalu rendah di kondisi indoor atau malam hari.
Contoh-contoh foto Huawei P9 di kondisi indoor dan malam hari bisa dilihat di bawah.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi malam hari.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.
Contoh hasil foto Huawei P9 di kondisi indoor.
Foto monokrom
Keistimewaan lain dari Huawei P9 adalah kamera kedua yang khusus ditujukan untuk menjepret foto monokrom. Sensor pada kamera kedua ini tidak dipasangi filter Bayer untuk menangkap warna sehingga diklaim memiliki sensitivitas terhadap cahaya hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan sensor warna.
Hasil foto hitam-putihnya tampak ciamik, bukan sekadar foto warna yang dikurangi saturasi warnanya saja seperti pada ponsel lain. Tingkat detil tinggi, sementara gradasi tampil halus dan apik. Foto tampak kontras, tapi tetap memilki memiliki dynamic range (rentang tonal dari gelap ke terang) yang luas.
Foto hitam putih biasa digunakan untuk memfokuskan perhatian pada subyek utama, tanpa warna yang bisa mengganggu dan mengalihkan pandangan, selain untuk menekankan mood tertentu. Mode hitam-putih ini hanya tersedia untuk foto dan tidak bisa dipakai untuk merekam video.
Contoh-contoh foto monokrom Huawei P9 bisa dilihat di bawah.
Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.
Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.
Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.
Contoh hasil foto monokrom Huawei P9.
Video
Huawei P9 mampu merekam video dengan resolusi full-HD 60 FPS, tapi tak ada kemampuan merekam video 4K seperti flagship lain. Absennya OIS berujung pada rekaman video yang cenderung goyang dan tidak stabil.
Sebuah electronic prototype stabilizer yang bekerja secara digital disediakan untuk meredam goyangan. Pengaktifan feature ini akan memangkas (crop) sisi-sisi pinggiran frame. Tapi sebagai gantinya rekaman video akan jauh lebih stabil dan minim goyangan, asalkan goyangan pada saat merekam gambar tidak terlalu ekstrim.
Baca: Resmi di Republic of indonesia, Huawei P9 Leica Dijual Rp 7 Juta
White balance dalam way video ini cenderung tetap akurat, baik dalam kondisi indoor maupun outdoor.
Disediakan pula sebuah mode wearisome move dengan frame rate 120 FPS untuk menghasilkan gerak lambat yang halus dengan seperempat kecepatan normal (25 persen, xxx FPS). Pengguna bisa memilih bagian mana dari keseluruhan video yang dilambatkan dan mana yang berjalan dengan kecepatan normal.
Contoh rekaman video Huawei P9 dalam berbagai situasi bisa disimak di tautan berikut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Source: https://tekno.kompas.com/read/2017/01/02/17250067/memotret.dengan.huawei.p9?page=all
Posted by: christensenplousee.blogspot.com
0 Response to "Huawei P9 Plus Kamera Test"
Post a Comment